YOGYAKARTA – Perhelatan tarik suara gerejawi pada Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional ke-13 Tahun 2022 di Kota Yogyakarta hampir selesai.
Perlombaan di hampir semua nomor yang dipertandingkan telah memasuki tahap-tahap akhir, sebelum tim juri melakukan rapat pleno penentuan para pemenang.
Bagi Tim Paduan Suara Morowali Utara yang mewakili Sulawesi Tengah pada nomor Paduan Suara Campuran Dewasa (PSDC) sudah menyelesaikan kewajibannya dengan nyaris sempurna pada Kamis (23/6) malam.
Ratusan penonton yang memadati Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, bertepuk tangan riuh setelah PS Morut dengan konduktor Ardian Zakaria menutup penampilan mereka dengan lagu Dies Irae yang dalam bahasa Latin berarti Hari Kemurkaan.
Bahkan tamu VIP di barisan depan yang antara lain ada Bupati Morut Delis J. Hehi dan istri Febrianthy serta Ketua dan anggota DPRD Morut, tampak melakukan ‘standing applaus’.
“Insya Allah juara,” kata Wakil Ketua DPRD Morut H. Mohammad Safri spontan, di kutip dari MCDD.
Di belakang panggung, para penyanyi yang berkekuatan 22 penyanyi pria dan 21 perempuan itu larut dalam suasaha hangat dan bahagia. Mereka saling rangkul karena mampu menyelesaikan tugas mereka secara maksimal.
“Kunci keberhasilan kami adalah kekompakkan dan kebersamaan sejak saat tim dibentuk, latihan-latihan sampai pemberangkatan ke Yogya,” ujar Ardian.
Ardian yang berprofesi guru di SMP Negeri 3 Lembo ini yakin bahwa timnya bisa meraih penghargaan Emas (gold) dalam Pesparawi kali ini.
Anggota paduan suara pun makin bersukacita saat Ketua DPRD Morut Hj. Megawati Ambo Assa menyuntik tim dengan bonus Rp20 juta atau Rp500 ribu/orang dan kemudian ditambah lagi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Febrianthy masing-masing Rp300 ribu/orang untuk 45 anggota PS.
Manager Tim PS Morut Joni Alimbuto menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Feby DJ. Hehi, Ketua Tim Pesparawi Morut 2022 atas kepemimpinannya yang sangat mengayomi sejak persiapan, perjalanan ke DIY sampai kembali ke Morut.
“Ibu (istri pak bupati) itu tak hanya memimpin tapi juga menjadi ‘ibu’ bagi kami. Beliau tak hanya memfasilitasi keperluan-keperluan anggota sampai yang sekecil-kecilnya, tetapi juga menjaga suasana psikologis bahkan spiritualitas anggota. Ibu selalu menyediakan waktu untuk ‘curhat’ bahkan menjenguk dan mendoakan yang sakit,” ujar Joni yang mantan
Kepala BRI Unit Beteleme ini.
Joni juga mengemukakan rasa hormat dan bangganya kepada Ketua LPPD Morut ibu Ros Songko, yang walaupun dalam ketebatasan fisik karena usia, ibu tetap setia mendampingi dan memberikan dukungan moril dan materil kepada tim.
Bupati Morut Delis J. Hehi menyampaikan rasa puas dan bahagianya atas penampilan PSDC Morut yang dinilainya luar biasa. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke depan.
“Teman-teman sudah memberikan yang maksimal. Apapun hasilnya nanti, kita pasti syukuri, dan saya yakin itulah yang terbaik buat kita semua, buat Morut dan Sulteng umumnya,” ujar Delis.
Usai pertandingan Kamis malam tersebut, tim Pesparawi Morut dibawa menikmati beberapa obyek wisata Yogya dan Solo seperti kawasan Malioboro, Candi Borobudur, Prambanan dan Gunung Merapi. VAN